A.
Manajemen Perpustakaan Sekolah
Hakekat manajemen secara sederhana pada dasarnya adalah
proses mengoptimalkan kontribusi manusia, material, anggaran untuk mencapai
tujuan organisasi. Dalam hal ini tentunya tujuan organisasi harus terlebih
dahulu didefinisikan secara jelas. Pendefinisian secara operasional dari
manajemen dapat dilakukan dalam bentuk program yang akan dilaksanakan beserta
sasaran yang kongkrit dan operasional. Untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan maka kegiatan manajemen di perpustakaan secara garis besar dapat
dilaksanakan berdasarkan fungsi-fungsi manajemen pada umumnya.[1]
Henry Fayol, sebagai pelopor manajemen modern
mengupayakan bentuk penyederhanaan manajemen agar dapat diterapkan dengan
mudah. Ia melihat secara jelas fungsi-fungsi manajemen dari kegiatan yang
dipantaunya dari berbagai oraganisasi baik yang mencari laba maupun organisasi
nirlaba. Kegiatan dalam suatu unit organisasi, dianalisa yang akhirnya
menghasilkan 6 kategori umum dari prinsip manajemen yang bersifat terapan, yaitu:[2]
1.
Technical (manufaktur)
2.
Commercial (pembelian dan
penjulan)
3.
Financial (pemanfaatan
modal secara baik)
4.
Security (perlindungan
terhadap kekayaan dan personil)
5.
Accounting (control barang,
pembiayaan dan statistik)
6.
Managerial
Selanjutnya Fayol menyatakan adanya pertimbangan secara
khusus sebagai perhatian dalam mempelajari kegiatan manajemen, yang diwujudkan
ke dalam beberapa fungsi umum yang juga bersifat terapan, yaitu:[3]
1. Planning
2. Organizing
3. Commanding
4. Coordinating
5. Controlling
1.
Kesalahan Umum dalam Manajemen
Bentuk
manajemen secara tradisional, mengakibatkan munculnya 4 model kesalahan arah
dalam pelaksanaan manajemen tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh Drucker
(1975), model kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:[4]
a. Adanya spesialisasi pekerjaan yang dangkal.
b. Adanya jenjang yang terlalu panjang dalam struktur manajemen.
c. Adanya kesenjangan antara visi organisasi dengan kegiatan kerja
dalam tingkatan organisasi.
d. Adanya struktur kompensasi dalam manajemen.
2.
Kendala Manajemen Perpustakaan Sekolah
Berikut
ini beberapa kendala yang dialami sekolah dalam melaksanakan pengelolaan
perpustakaan sekolah sebagai berikut:[5]
1.
Minimnya dana operasional untuk
perpustakaan sekolah.
2.
Minat baca siswa yang masih belum
menggembirakan, walaupun pemerintah telah mencanangkan berbagai program tentang
minat baca.
3.
Terbatasnya sumber daya manusia
yang mampu mengelola perpustakaan sekolah serta mempunyai visi pengembangan
yang baik.
4.
Kepedulian pihak manajemen sekolah
terhadap pengembangan perpustakaan masih rendah.
5.
Masih terbatasnya sarana dan
prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang keberadaan perpustakaan sekolah.
6.
Kebijakan pemerintah dalam hal ini
Departemen Pendidikan Nasional tentang perpustakaan sekolah belum menjadi titik
perhatian.
7.
Belum diatur atau sulitnya diatur dalam
kurikulum tentang jam khusus bagi murid untuk berbagai kegiatan pemanfaatan dan
atau kegiatan di perpustakaan sekolah.
3.
Pendekatan Terhadap Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen
perpustakaan dapat didekati dari berbagai aspek dan cara, ini semua sebenarnya
tergantung pada perbedaan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan manajemen
perpustakaan sekolah. Pendekatan manajemen tersebut adalah sebagai berikut:[6]
1.
Pendekatan Empiris
2.
Pendekatan Antarpribadi dan
Perilaku Kelompok
3.
Pendekatan Kerja Sama
4.
Pendekatan Sistem
5.
Pendekatan Teori Keputusan
6.
Pendekatan Kemungkinan atau
Situasional
7.
Pendekatan Peranan Manajerial
8.
Pendekatan Operasional
B. Organisasi Perpustakaan Sekolah
Pengertian organisasi secara umum adalah perkumpulan
dari manusia yang tergabung dalam suatu wadah dengan maksud untuk mencapai
tujuan bersama yang telah digariskan sebelumnya.[7]
1.
Unsur Organisasi
Beberapa ahli manajemen memandang bahwa
unsur organisasi sangat penting.
Adapun unsur organisasi adalah sebagai berikut: Manusia,
Sasaran, Tempat kedudukan, Pekerjaan, Teknik, Struktur, dan Lingkungan.[8]
Unsur organisasi modern meliputi: Bentuk
atau Konfigurasi, Struktur atau Kerangka, Jabatan-jabatan, Prinsip-prinsip dan
Aturan Permainan.[9]
2.
Struktur organisasi
Apabila suatu organisasi hanya terdiri atas dua orang dan tujuan yang akan
dicapai juga hanya sederhana, maka belum diperlukan struktur organisasi. Jika
kelompok orang yang bekerjasama berjumlah besar, dan tujuan yang akan dicapai
luas, maka struktur organisasi yang tersusun rapi mutlak perlu.[10]
3.
Organisasi
perpustakaan
Dalam organisasi perpustakaan maka agar
organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik, pimpinan perpustakaan perlu
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:[11]
a. Penentuan tujuan perpustakaan
b. Perumusan tugas pokok perpustakaan
c. Rincian kegiatan
d. Pengelompokan kegiatan kerja
4.
Struktur organisasi
perpustakaan

![]() |

![]() |
5.
Anggaran
perpustakaan
Anggaran adalah unsur utama untuk menjalankan perpustakaan, tanpa
anggaran perpustakaan tidak mungkin dapat berjalan dengan sempurna meskipun
sistemnya bagus dan pustakawannya bermutu.[13]
Setiap perpustakaan harus membuat rencana anggaran dan mengajukannya kepada
lembaga induknya, atau lembaga lain yang berkewajiban memberi anggaran kepada
perpustakaan.
Rincian penggunaan anggaran perpustakaan
pada umumnya dikelompokkan dalam beberapa bagian seperti:
a. Operasional perpustakaan
b. Pengadaan alat kantor
c. Pengadaan dan pengolahan bahan pustaka
d. Pemeliharaan bahan pustaka
e. Pentebaran informasi
f. Pemasaran dan promosi jasa perpustakaan
g. Perjalanan dinas
h. Perbaikan dan perawatan gedung
Perbaikan dan perawatan alat
[1] Darmono, Manajemen dan Tata Kerja
Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), hlm. 14-15.
[2] Ibid.,
hlm. 15. Untuk lebih jelas lagi lihat; Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu
Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), hlm. 187-212.
[4] Ibid.,
hlm. 16-18.
[5] Ibid.,
hlm. 19.
[6] Ibid.,
hlm. 20-22.
[7] Ibid.,
hlm. 22.
[8] Ibid.,
hlm. 24-25.
[9]
Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar
Kepustakaan: Sisi Penting Perpustakaan dan Pustakawan, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 79.
[11] Ibid.,
hlm. 27.
[12] Ibid.,
hlm., 31-33.
[13] Ibid.,
hlm. 34.
No comments:
Post a Comment