A. Pengertian Nuzulul Qur’an
Menurut bahasa, nuzul (ﻧﺯﻭﻞ ) merupakan bentuk masdar berasal dari kata (ﻧﺯﻞ-
ﻳﻧﺯﻞ- ﻧﺯﻭﻻ ) yang artinya
turun.[1]
Sedangkan menurut istilah, nuzulul qur’an
ialah proses turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur yang diturunkan oleh
Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. melalui perantara malaikat Jibril.
B. Fase Nuzulul Qur’an
Allah Swt. berfirman di dalam Al-Quran surat al-Baqarah ayat 185:
ãöky tb$ŸÒtBu‘ ü“Ï%©!$# tAÌ“Ré& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# ”W‰èd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3“y‰ßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”.
Jumhur ulama berpendapat bahwa Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
selama kurang lebih 23 tahun. Al-Quran mulai diturunkan ketika Nabi Muhammad Saw.
sedang berkhalwat seorang diri di gua Hira pada malam Senin, tanggal 17 Ramadhan
tahun 41 dari kelahiran Nabi, bertepatan tanggal 6 Agustus 610 M.[2]
Masa turunnya Al-Quran dibagi kepada 2 tahap yang masing-masingnya
mempunyai corak sendiri:[3]
- Masa Nabi Muhammad Saw. bermukim di Makkah, selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, dari 17 Ramadhan tahun 41 dari milad hingga awal Rabi’ul Awwal tahun 54 dari milad Nabi Muhammad Saw.
- Masa Nabi Muhammad Saw. bermukim di Madinah yang diturunkan setelah hijrah, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari pemulaan Rabi’ul Awwal tahun 54 dari milad Nabi Muhammad Saw., hingga 9 Dzulhijjah tahun 63 dari milad Nabi Muhammad Saw., atau tahun 10 Hijrah.
C. Hikmah Diturunkannya Al-Quran Secara Berangsur-angsur
Turunnya Al-Quran secara bertahap ini, tidak hanya disebabkan karena Al-Quran
itu lebih besar dari kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya, melainkan
juga karena adanya beberapa hikmah, sehingga Al-Quran itu diturunkan secara
berangsur-angsur. Hikmah tersebut antara lain ialah sebagai berikut:[4]
1.
Bahwa diturunkannya Al-Quran
secara berangsur-angsur itu adalah untuk mengokohkan dan menguatkan hati
Rasulullah sendiri.
2.
Untuk memudahkan bagi kaum
muslimin yang pada masa itu umumnya masih buta huruf, untuk mempelajari dan
menghafalkan serta menerangkan ayat-ayat Al-Quran itu dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
3.
Untuk menyesuaikan dengan
kepentingan Rasulullah dan kaum muslimin serta perkembangan-perkembangan yang
mereka alami dari masa ke masa.
4.
Sangat sesuai dengan sunnatullah yang berlaku di alam ini.
Yaitu sunnah bahwa “segala sesuatu harus terjadi dengan bertahap”.
5.
Bukti yang pasti bahwa Al-Quran Al-Karim
diturunkan dari sisi Yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji.[5]
[1]
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus
Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya:
Pustaka Progressif, Cet. ke-25, 2002) hlm. 1409.
[2] M.
Quraish Shihab, et al., Sejarah dan ‘Ulum
Al-Qur’an, (Jakarta:
Pustaka Firdaus, Cet. ke-4, 2008) hlm. 20.
[3] Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir, (Semarang:
PT. Pustaka Rizki Putra, Cet. ke-3, 2000) hlm. 51.
[4]
Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi’i, Ulumul Quran I, (Bandung: CV. Pustaka
Setia, Cet. ke-1, 1997) hlm. 59-62.
[5]
Manna’ Khalil al-Qattan, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, terjemahan Mudzakir AS:
Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an, (Jakarta: Litera Antarnusa, Cet. ke-2,
1994) hlm. 174.
nice artikel, satu keistimewaan tersendiri pada berkahnya bulan puasa,
ReplyDeletekasta netter terbaik sadar, tetep BLOGGER! MERDEKA!
FORUM ARTIKEL UNIK DAN MENARIK | FORUM ARTIKEL TIPS DAN TRICKS LENGKAP |FORUM CURHAT DAN MOTIVASI TOP | FORUM PUISI DAN PANTUN LENGKAP | FORUM HIBURAN HOMUR LUCU GOKIL | FORUM TANYA JAWAB ONLINE TERLENGKAP | FORUM BERITA ONLINE SEKITAR KITA | FORUM KENALAN ONLINE AMAN NYAMAN MENYENANGKAN